@badruttamamabdh Profile picture

Badruttamam Abduh

@badruttamamabdh

Manusia biasa | Pengkaji dan Pengaji | Tertarik dengan kajian keislaman, terutama bidang Akidah

Similar User
nosey photo

@kangnosey

Jackz Samuel photo

@jackz_samuel

Khairul rizal photo

@Khairul_rizaal

مناظر العيدروسي photo

@munaziralaydrus

Berdansa dengan Kata-kata photo

@txtfromrindu

Hasan Ashshiddiqi photo

@HasanAshshiddi5

Elhubb_media🎬🎥 photo

@Pena_Elhubb16

اوفى المرام photo

@aufalhamas

Titi Razak photo

@titi_razak

Baba Naheel Bahal photo

@BabaNaheel

ini photo

@Muzdhaaaa_

Asyraf Arif photo

@Asyraf_Arif99

Musyfiqur Rahman photo

@syahdaka

$enja photo

@PengutukSepi

Golkar Indonesia photo

@golkar_id

Pinned

تَيَقَّنْ أَنَّ اللَّهَ مَعَكَ فِي كُلِّ مُشْكِلَةٍ تَلْحَقُهَا وَيَجْعَلُ لَكَ مِنْهَا مَخْرَجًا Pada setiap masalah yang kau hadapi, yakinkah bahwa Allah bersama mu, dan akan segera memberi mu jalan keluar.


Hanya karena opinimu berbahasa Inggris (atau bahasa asing apapun), bukan berarti itu banar.

not everything revolves around palestine, it’s not the only tragedy going on in the world. liam payne literally just died less than 24h ago, how about yall show some respect, or at the very least stfu if you don’t got nothing nice to say.



“(Pelepasan hijab) hanya dilakukan pada saat pengukuhan Paskibraka dan pengibaran Sang Merah Putih pada upacara kenegaraan saja.” Heh! Di mata syariat - dan tentu orang2 yang meyakininya - jilbab itu perintah. Mau sebentar atau lama ya tetap salah kalau dilepas. Ga jelas.

BPIP: Lepas Jilbab Paskibraka Demi Keseragaman gelora.co/2024/08/bpip-l…



Ziarah Darikh Syaikhul-Islam Musthafa Shabri (1869-1954), ulama terakhir yang menyandang gelar "syaikhul-Islam" khilafah Utsmaniyah, sekaligus meyoankan kitab beliau, Mauqiful Aqli (kitab ini menjadi materi halakah saya dan teman-teman setiap malam Selasa).

Tweet Image 1
Tweet Image 2

Wahabi Internasional: menyalahkan seorang sarjana Jepang karena lebih memilih menerjemahkan ringkasan Ihya' al-Ghazali dari pada hadis. (Beberapa dari mereka menganggap al-Ghazali sesat.) Padahal kata penulisnya sendiri, yang ikut membantu nerjemah adalah ulama Taimiy (Wahabi).🤣

They will lose their minds if they know my master who translated Mukhtasar Ihya with me is an Ibn Taymiyyan scholar who has worked in Saudi. Unfortunately their “Salafism” lacks complexity.



Mulai mencoba membaca kitab yang direkomendasikan oleh al-Buthi, Syaikh Ali Jumah, Syaikh Said Foudah, dan ulama lain, yakni Mauqiful-Aqli. Ternyata memang Syaikh Musthafa Shabri (w. 1950), penulis kitab ini, sudah meramal yang akan membaca kitab beliau hanya segelintir orang.😅

Tweet Image 1
Tweet Image 2

Sebagaimana keterangan al-Buthi, tulisan ini tidak ditujukan untuk mereka yang tidak percaya agama. Saya sendiri menyimpulkan, berdasarkan keterangan al-Buthi, asal pribadi manusia itu bobrok. Lalu agama datang untuk mengatur hal ini. Selengkapnya: badruttamamabduh.wordpress.com/2024/06/07/ken…


NU sendiri pernah membahasnya (peran NU dalam menjaga lingkungan hidup) dalam Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama tahun 2019. Hasil keputusan dibukukan. Pada halaman 280-281 disebutkan:

Tweet Image 1
Tweet Image 2

Ormas keagamaan, jika benar-benar memperjuangkan agama dan umatnya, seharusnya di garis depan untuk menjaga lingkungan yang menjadi ruang hidup manusia, bukan justru tergoda untuk memgeruk tambang. ⁦@hariankompaskompas.id/baca/opini/202…



Tidak ada bedanya, antara masyarakat akar rumput yang "percaya" mitos-mitos, dengan manusia kota yang "percaya" zodiak. Keduanya sama-sama mempercayai akibat sesuatu, karena "sebab" yang tidak pasti. Yang satu tidak lebih keren/norak dari yang lain.


Dalam tulisan ini saya menjelaskan pertanyaan yang lumayan sering ditanyakan ateis, berdasarkan diskursus Ilmu Kalam. Apa yang ada dalam tulisan ini juga berlaku untuk pertanyaan serupa, seperti, "Kalau Tuhan kuasa, bisa tidak dia menjadi manusia?" badruttamamabduh.wordpress.com/2024/05/24/bis…


Badruttamam Abduh Reposted

Tulisan pertama untuk menyingkap dusta salafi-wahabi terhadap Imam Mazhab. Silakan bantu repost, ya, man teman. 🙏 mohnadi.wordpress.com/2024/05/23/dus…


Saya tidak habis pikir, ada orang yang berpikir semacam ini. Hanya karena tahu arti ayat, tiba-tiba langsung berlagak mujtahid. Saya jadi bertanya-tanya, apakah semua masalah puasa (syarat, rukun, batal, makruh, dll) sudah cukup bisa diketahui dengan satu ayat puasa. Kan tidak.

Saya baca di Al Quran dan juga di hadits, ada perintah untuk puasa di bulan ramadhan, dr terbit fajar sampe terbenam mata hari (masuk waktu magrib) lalu apakah sy, harus harus baca dulu satu persatu pendapat mujtahid bari saya puasa, atau langsung saya puasa? Silahkan dijawab



Tapi memang ada beberapa syariat Islam yang "tidak masuk akal," ta'abudi istilahnya. Seperti 'idah. Meski teknologi bisa membuktikan rahim seorang perempuan bersih (tidak ada kemungkinan hamil dari suami sebelumnya), dia tetap wajib melaksanakan 'idah.

Ada kawan yang bilang Zakir Naik itu cerdas, bisa mencari kesalahan agama selain Islam dan menjelaskan kebenaran Islam dengan pendekatan logis dan empiris. Saya tanya; "sejak kapan membenarkan atau menyalahkan suatu agama itu harus logis? Jelas-jelas semua agama berbasis dogma…

Tweet Image 1


Allah ada di atas. Allah bertempat. Allah sama dengan makhluk. Zat Allah tidak beda dengan zat makhluk. Bagaimana menjelaskan kepada mereka bahwa zat Allah itu beda dengan makhluk. Hubungan antara keberadaan sesuatu dengan tempat itu 'adi, kebiasaan. Alias tidak harus/pasti.

4 imam mazhab sepakat Allah di atas

Tweet Image 1


Antara penjelasan dan kesimpulan tidak nyambung. Kalau tidak bertempat, berarti tidak ada. Seakan zat Allah sama dengan zat makhluk. Lagi-lagi tasybih. Allah ada tanpa tempat. Jika keberadaan Allah membutuhkan tempat, di mana tempat Allah sebelum Allah menciptakan tempat?

Yang benar Allah ngak dimana2 katanya, ngak diatas, ngak dibawah, dikiri, ngak dikanan, ngak belakang ngak depan. Jadi sama aja Allah itu ngak ada. Jadi bagi mereka Allah itu cuma sebuah kata.



Hasil diskusi kemarin. Kok bisa ada orang yakin Allah ada di atas 'arsy, tapi di waktu yang sama mengatakan Allah tidak bertempat. Di blog ini, saya menjelaskannya lebih tersusun dan rapi. badruttamamabduh.wordpress.com/2024/05/17/all…


Tidak usah diterjemah, bang. Dilalah bahasa Arab dan Indonesia beda. Makannya, kata Imam al-Ghazali, kalau mau tafwid, jangan diterjemah. Kita biarkan dalam Bahasa Arab, sebagaimana ada dalam al-Quran. Allah punya sifat "yad," tapi tidak punya tangan. Nangkap tidak bedanya?

Penjelasan apapun akan tetap hanya klaim karena yg kamu lakukan hanya pemaksaan klaim melalui penjelasan. Yg mudah ya terima aja: beristiwa alal arsy ok atau Allah di atas arsy ok emang ayatnya alal arsy. Yg ga perlu itu adlah satu pilihan kamu paksa punya implikasi u/ bertempat



Tidak mau mengatakan Allah bertempat, tapi mengatakan "ALLAH DI ATAS ARSY." Ini gimana konsepnya? Alasannya mau tafwid; menyerahkan sepenuhnya maknanya kepada Allah. Lah, kalau menyerahkan, ngapain diterjemah? Kan rancu jadinya.🤣


Loading...

Something went wrong.


Something went wrong.