Ragu bukan alasan untuk menjauh Secangkir kopi bisa menjadi penawar hati yang rapuh Sembari menemani sunyimu yang gaduh Agar rindu tetap terjaga utuh Selamat malam pemilik hati Semoga esok harapanmu secerah mentari #CelahAwan

Senja tenggelam Memberikan kesan yang tak bisa dilupakan Jingga menuju temaram Menghadirkan kenangan dalam ingatan Jika senja hanya perihal rindu Dan semesta hanya soal restu Mungkin semua takkan sebatas semu Sebab terlalu mudah mengaamiinkan doaku dan doamu #CelahAwan

Puisiku tak lagi berenergi Sejak kau memilih untuk pergi Aksaraku tak lagi indah Sejak kau memilih berlainan langkah Kini abjad yang kutulis menjadi sebuah gerimis Sebab tintanya berisi tangis #CelahAwan

Sendiri berselimut malam Menanti rembulan membawa impian Seraya menikmati gemerisik dedaunan Meraba-raba sampai di mana sudah rindu berada Akankah semuanya kembali seperti semula? Ataukah harapan ini takkan pernah ada akhirnya? #CelahAwan

Rindu ... Sebuah kata yang mudah diucap Namun berat dirasa dalam harap dan dekap Rindu ... Akankah luruh jiwaku meski tersapa sendu? Pada desah dedaunan kumengadu Mungkinkah tatap mata 'kan beradu meski semesta tak pernah merestu? #CelahAwan

Kecewa bukan alasan untuk mendua Secangkir kopi cukup untuk menghadirkan kembali tawa Seraya menemani lamunanmu Kurangkai puisi tetang rindu; semoga tidak jemu Selamat malam pemilik mata teduh Esok aku tunggu sapamu sebelum embun jatuh #CelahAwan

Jika rindu sederas hujan, jangan bersedih Karena pertemuan pasti akan seindah pelangi Jika kehilangan segelap malam, jangan takut Karena hadirnya akan seterang mentari Apa yang sebelumnya berantakan Suatu saat akan kembali tertatakan #CelahAwan

Hati mana yang tak terluka? Saat tahu kau tak lagi punya rasa yang sama Jika air mata saja tak begitu berharga Mengapa harus bertahan dalam cengkeraman luka? Tak usah takut berkawan sepi Karena bulan tetaplah indah meski selalu sendiri #CelahAwan

Pada senja kutitipkan setitik bayang Mungkin sekejap 'kan menghilang kala malam datang Takkan kumengeluh meski bulir di ujung mata luruh Takkan kumerintih walau sesak di dada membawa perih Karena sepenggal rindu akan kembali bertalu Sebelum embun berganti debu #CelahAwan

Selamat pagi Untukmu yang selalu kupikirkan tanpa henti Tak ada lukisan seindah lengkung sabit di ujung bibirmu Tak ada pelukan sehangat tatap matamu Secangkir coklat pun terasa hambar Jika waktu berlalu, darimu tak ada kabar #CelahAwan

Mungkin jumpa kita baru sekejap Tetapi pesonamu membuatku terkesiap Seperti gemerlap bintang di langit Hadirmu penuh kerlip, memberi semangat untuk bangkit Semudah itu Tuhan menghilangkan rasa kecewa Menghadirkanmu sebagai penawar segala luka #CelahAwan

Coklat dan rindu Keduanya memiliki rasa tak terlukis Coklat terasa manis Sebagaimana rindu yang kauucap dengan romantis Jika salah satunya harus kutinggalkan Sakit dan kehilangan adalah yang paling kurasakan #CelahAwan

Malam ini kutitip rindu pada dinginnya udara Berharap langit 'kan membalasnya dengan embun di pucuk cemara Jika kerlip bintang tak juga kujumpa Kuharap sang kunang pun mampu menggantikannya Menemaniku menyusuri jalan setapak Tanpa alas yang bisa kupijak #CelahAwan

Rasa rindu tidak akan ada Kecuali dari hati yang penuh cinta Semanis apa pun kopi yang tersaji Dan seromantis apa pun puisi Keduanya tidak bisa menggantikan hadirmu di sini Selamat pagi... Untukmu pemilik senyum sehangat mentari #CelahAwan

Rindu Mengapa masih menggelayut di puncak awanku? Tak adakah tempat bermanja selain di bilikku? Sendu Semoga bosan menyapa hariku Yang selama ini tak mampu menepis keberadaanmu Cemburu Rasa yang tak 'ku ingin menjadi tamuku Karena adamu membuat malamku abu-abu #CelahAwan

Aku menyapa pagi dengan secangkir coklat Dalam hangatnya, rindumu masih kupeluk erat Di saat raga kita berjauhan Maka biarkan doa menjaganya penuh keyakian Selamat berakhir pekan Untukmu yang selalu menyapaku dengan senyuman #CelahAwan

Yang perlu kaupahami Tak mengapa aku harus terus menanti Jika hanya untukku kesetiaan itu kauberi Tak mengapa jika aku harus terus mengalah Asalkan tujuan kita selalu sama langkah Dalam gamang aku akan berusaha tenang Selama hanya padaku hatimu kembali pulang #CelahAwan

Langkah kita telah sampai di finish Rindu pun sampai di gerbang temu Jangan ada lagi kata perpisahan Simpan rapat-rapat segala luka silam Jadikan aku tempatmu pulang Yang akan menghapus takutmu dari mimpi kelam #CelahAwan

Di antara ribuan goresan pena Aku ingin menjadi salah satu imajinya Yang menjelma menjadi puisi melegenda Di antara riuh tawa Aku ingin menjadi salah satu dari deretan kisah bahagia Yang tak pernah ingin kaubuang Meski rindu kita tak lagi berdentang #CelahAwan

Dalam balutan kenangan, kita saling melupakan Tanpa ucapan kebencian, kita menyimpan segala perasaan Ada rindu yang tersembunyi Ada sepi yang mengingat janji Semua pudar, terjaga di alam sadar Ternyata bahu kita tak lagi saling sandar #CelahAwan