@GusMahendra_ Profile picture

GusMahendra

@GusMahendra_

Political Student - Udayana University

Similar User
wsn photo

@wsnsussertod

🌸🦋 photo

@sunfloweryyz

Pradipta🐉 photo

@nadyaptr00

Di balik gemerlap lampu dansa. Aku lihat kau di sana. Ku jajaki dengan gagah perkasa. Sial, aku tenggelam.


Lembar buku telah terkikis. Corat coret yang biasa berada di akhir, terlalu banyak ku tuangkan di tengah. Antara iya dan tidak iya, antara benar dan tidak benar. Antara paradoks dan bukan paradoks. Bagai kutu kelinci si pesulap ingin tahu ia dimana


Baliku yang indah dengan harum budaya yang semerbak. Julukan The Last Paradise mengisyaratkan bahwa kamu adalah surga dunia. Keindahan alam dan ramah tamah rakyatmu ternyata menyimpan luka dalam. Ya, dari zaman kolonial hingga tahun enam lima


Denting nada tak bertuan. Ku persembahkan untuk seorang puan. Antara merasa dan tidak. Antara kau dan bukan kau. Ku nyanyikan dengan corak sengau. Tak berharap kau kembali. Ku berharap seorang puan datang lagi


Orang yang kau damba. Tak selamanya ada. Tuhan memperlihatkan ciptaannya yang paling indah agar kau berpacu dalam perjalananNya


Kemerdekaan hanya hayalan. Para rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi malah dikebiri oleh wakilnya sendiri. Kami percaya, tapi dibalas dengan dusta Jerit tangis para tulang punggung keluarga tak terdengar oleh penguasa.


Tak seperti yang ku kenal. Telah jauh berbeda. Telah jauh berubah. Hari esok dan seterusnya akan terasa lebih berat. Tiang penyangga harus ku cari


Sedikit terbesit ingatan waktu itu. Nostalgia tentang masa lalu. Wanita memang begitu. Mau ini dan itu. Akhirnya hilang menjadi debu.


Diantara gedung cakrawala, diantara kerumunan manusia, kita disana. Maaf mengucapkan disini, aku tidak ingin melankolis di instagram


Aku dilan mu “dulu”


Hahahahahhahaabangsat


Sombong. Aku berhak sombong karena aku bisa menjaganya. Aku berhak sombong karena aku bisa mendidiknya. Aku berhak sombong karena dia pernah mencintaiku. Tapi kau berhak sombong karena dia telah memilihmu


Malam ini ku tutup dengan kopi. Tak seperti hari sebelumnya yang ku tutup dengan kadar 40%. Aku hanya bercanda memilih kopi sebagai penutupku. Sama seperti ku yang menutup tiap malam mu. Malam kemarin aku bukan penutupmu. Apakah tuhan sedang bercanda memilihnya sebagai penutupmu?


Ku dengar kau suka puisi. Aku akan buatkan satu untuk mu malam ini


Bukan sedang senja. Bukan juga saat fajar. Hari ini hari biasa saja. Entah kenapa aku bahagia.

Tweet Image 1

Mungkin saat fajar nanti aku tak ikhlas. Mungkin saat fajar nanti aku masih bermimpi. Sungguh aku ingin terus bermimpi karena aku tau ketika tersadar semua ini hanya imaji. Tekad ku kuat. Tekad ku bulat. Aku menjadi diktator dalam diriku sendiri untuk soal prinsip dan juga hati.


Aku rindu. Salahkah merindu ? Bukan dia. Bukan juga gadis itu. Hanya kamu. Wanita yang kutemui dengan maksud arogansi. Menunjukan bahwa aku pribumi. Kebodohan mu. Kelicikanmu. Aku yakin bukan itu yang ku mau. Entah mengapa aku terjatuh didalam mu


Kau dan aku. Insan yang tak sama. Mendobrak batas batas tradisi. Semula memang indah. Aku yakin akan lupa dunia. Aku juga yakin surga dunia itu ada. Kau indah. Sungguh indah. Mungkin bulan pun malu berpapasan. Mungkin ini hanya utopia ku semata.


United States Trends
Loading...

Something went wrong.


Something went wrong.